Tertawa merupakan salah satu misteri universal. Bukti sangat kuat menunjukkan bahwa tertawa baik untuk kesehatan kita, langkah berikutnya mencari tahu mengapa kita tertawa. Selain itu, sebagian besar sesuatu yang kita kerjakan memiliki suatu tujuan, lalu apa tujuan dari tertawa dan mengapa kita melakukannya?

Dengan tertawa, otak menekan kita untuk melakukan dua hal yang simultan. Pertama adalah visual, yang terdiri dari gerakan muka khusus, kedua adalah phonic yang mengeluarkan bunyi tertentu. Selama tertawa, ada banyak perubahan dalam banyak bagian tubuh termasuk tangan, kaki dan otot.

Tertawa membantu melepaskan emosi dan ketegangan. Orang sering menyimpan emosi dari pada mengeluarkannya saat marah, takut, sedih, stress, atau bosan. Tertawa merupakan cara lain untuk menemukan jalan keluar dari ketegangan. Oleh karenanya, mengapa orang stress pergi menontot film lucu atau pertunjukkan komedi.

Lima belas otot muka berkontraksi dan terdapat rangsangan elektrik pada sebagian besar otot mulut. Dalam keadaan tertentu, pembuluh air mata terangsang, sehingga selagi mulut terbuka dan tertutup ada suatu dorongan untuk menghisap udara yang cukup, sehingga muka memerah dan mata berair.

Selam beratus-ratus tahun, telah diakui bahwa tertawa merupakan "mesin terbaik." Pemecahan secara penelitian medis menunjukan pengaruh keuntungan psikologi terhadap kesehatan. Rasa humor akan masuk dengan mudah "mengobati" sakit, tekanan hidup sehari-hari, stress atau pekerjaan.


Humor dapat secara dramatis mengubah kualitas dan pandangan hidup kita. Humor merupakan suatu cara mudah untuk mengenali perasaan dan mengontrolnya dalam situasi sulit. Tetapi Anda perlu tahu bahwa tertawa tidak sama dengan humor. Tertawa hanya respon psikologi terhadap humor.

Berikut dampak psikologi tertawa pada tubuh adalah:
• Mengurangi stress

Tertawa nampak akan mengurangi tingkat stress tertentu dan menumbuhkan hormon. Hormon stress akan menekan sistem kekebalan, sehingga meningkatkan jumlah platelet (sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam arteri) dan meningkatkan tekanan darah.
• Meningkatkan kekebalan

Tertawa akin meningkatkan sistem kekebalan. Tertawa pada dasarnya akan membawa keseimbangan pada semua komponen dalam sistem kekebalan.
• Menurunkan tekanan darah tinggi

Tertawa akan meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang dapat membantu pernapasan.
• Mencegah penyakit
Ada suatu alasan yang dipercayai bahwa tertawa akin membantu mencegah penyakit misalnya, gagal jantung. Marah dan takut dua emosi yang biasa yang menjadi penyebab serangan jantung

Sejak awal Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul saat melamar pekerjaan. Nah, ada baiknya Anda ketahui 8 kesalahan umum yang seringkali dilakukan para pencari kerja. Coba simak di bawah ini:

Surat-surat tidak lengkap
Jangan pernah menganggap sepele kelengkapan surat lamaran. Maka sebelum melayangkan surat lamaran Anda, periksa kembali kelengkapan dokumen Anda. Satu saja ketidaklengkapan surat lamaran Anda, bisa dijadikan alasan penolakan permohonan kerja. So, lengkapi selalu dokumen lamaran Anda.

Terlalu banyak referensi
Referensi memang perlu Anda sertakan bersama surat lamaran dan curriculum vitae (CV). Tapi mencantumkan daftar referensi yang kelewat panjang juga bisa menimbulkan salah pengertian. Bisa jadi, Anda akan dianggap suka memamerkan dan menonjolkan diri. Untuk itu, sertakan referensi yang memang benar-benar penting, yang sekiranya dapat menambah penilaian. Jika referensi Anda tidak berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar sebaiknya tidak usah disertakan.

Datang terlambat
Jam karet memang sudah menjadi budaya di Indonesia tapi hendaknya jangan sampai menulari Anda. Sekali Anda datang terlambat saat wawancara pekerjaan, penilaian terhadap diri Anda akan minus. Apalagi jika Anda melamar ke perusahaan asing, biasanya tidak ada toleransi bagi keterlambatan. Maka cobalah untuk ontime setiap kali memenuhi panggilan wawancara kerja.


Pakaian kurang sopan
Kesan pertama seringkali dimulai dari penampilan. Karena itu cara Anda berbusana menjadi hal yang sangat penting saat Anda datang melamar pekerjaan atau memenuhi panggilan wawancara. Penyeleksi mempunyai penilaian tersendiri ketika melihat pelamar kerja. Karena itu gunakan busana yang sopan dan lazim digunakan untuk kesempatan panggilan kerja. Hal ini juga perlu diikuti dengan penampilan secara keseluruhan, seperti rambut dan dandanan wajah yang rapih, pemakaian sepatu dan tas yang pantas.

Salah tulis atau sebut nama
Pimpinan perusahaan akan sakit hati seandainya namanya ditulis atau diucapkan secara keliru. Hal ini akan mempengaruhi kewibawaan dan reputasinya. Usahakan agar meneliti kembali saat menulis nama orang dalam surat lamaran atau menyapa seseorang.

Mencantumkan ketrampilan palsu
Jangan sekali-kali mencantumkan atau mengakui ketrampilan yang tidak Anda miliki. Ingat, penyeleksi akan lebih jeli akan hal ini. Mereka akan terus meneliti bagian-bagian dalam CV atau daftar riwayat hidup yang dianggap terlalu dibuat-buat. Bahkan ada yang mempersiapkan tes praktek langsung untuk menguji kebenaran laporan Anda. Oleh sebab itu jangan coba-coba menonjolkan sesuatu yang tidak Anda miliki.

Bicara berbelit-belit
Wawancara merupakan 'moment' yang tepat bagi Anda untuk mengungkapkan siapa diri Anda sebenarnya. Biasanya pewawancara akan menanyakan semua segi yang berhubungan dengan CV atau daftar riwayat hidup yang telah Anda kirimkan. Dalam menyerap informasi dari Anda, mereka menggunakan logika berpikir secara rasional. Setiap uraian akan dihubungkan dengan keterangan sebelumnya. Karena itu jangan memberi keterangan yang berbelit-belit. Apabila penyeleksi menganggap Anda memberikan keterangan yang tidak jelas, jangan berharap diterima.

Meminta fasilitas di awal seleksi
Ini merupakan kesalahan yang cukup fatal bagi pelamar kerja. Jika belum ada keputusan diterima jangan sekalipun menuntut fasilitas ini itu. Anda akan dianggap bermental materialistis. Walaupun tujuan bekerja salah satunya mendapatkan kelayakan materi, tapi sebaiknya, Anda harus menekankan apa yang bisa Anda berikan daripada apa yang akan Anda dapatkan. Biasanya jika Anda bisa memberikan kontribusi terbaik, fasilitas akan mengikuti Anda.

Sebenarnya masih banyak kelalaian lain yang kerap dilakukan saat melamar pekerjaan. Tapi jika Anda ingin sukses diterima bekerja tentunya Anda sudah semakin cerdas menerapkan cara melamar pekerjaan yang baik. Jangan lupa, kepandaian dan kecerdasan Anda juga perlu didukung oleh sikap yang menggambarkan moralitas dan intelektualitas yang positif. Selamat berburu pekerjaan...!


Memang, menjadi lawan atau teman bicara bukan sekedar bisa berbicara dan mendengarkan lawan bicara saja. Jika Anda salah menanggapi, bisa jadi lawan bicara Anda bukannya suka tapi malah sebal. Apalagi jika tanggapan Anda terkesan sok tau dan menggurui. Begitu juga jika Anda cuma mendengarkan dan mengangguk-angguk tanpa sepatah kata pun. Sikap seperti ini mengesankan Anda sama sekali bukanlah teman bicara yang mengasyikkan.

Ada aturan dan kiat tersendiri agar orang lain merasa nyaman bercakap-cakap dengan Anda. Dan hal ini cukup penting loh untuk menunjang kesuksesan pergaulan Anda di lingkungan kerja. Selanjutnya, tentu saja akan mempengaruhi kesuksesan Anda dalam karir. Coba simak dulu kiatnya di bawah ini:

* Kenali gaya lawan bicara
Mana mungkin Anda bisa menjadi teman bicara yang menyenangkan bila Anda tidak mengenal siapa yang Anda ajak bicara? Seandainya belum mengenal, tentu tidak ada salahnya bila Anda minta kenalan lebih dulu. Ingat, jangan sampai melupakan nama teman bicara Anda. Sebab, dengan disebut namanya, seseorang akan merasa lebih dihargai. Sebaliknya jika Anda lupa namanya, ia merasa bahwa Anda tidak antusias dengannya. Dia pun akan menganggap Anda tidak menghargainya.

* Sesuaikan diri dengan lawan bicara
Dalam hidup ini, tentu Anda telah berbicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang budaya, usia, tingkat ekonomi, pendidikan, dan sebagainya. Konsekuensinya, tiap pembicaraan memiliki ciri dan kepekaan tersendiri. Tentu saja Anda harus bisa membedakan saat berbicara dengan bos atau dengan office boy. Perhatikan pilihan kata yang mungkin tidak dimengerti lawan bicara. Jangan menggunakan istilah teknis atau yang terlalu ilmiah jika Anda berbicara dengan mereka yang memang tidak memahami 'bahasa susah'. Ingat, semakin banyak kata-kata Anda yang tidak dimengerti, lawan bicara semakin tidak nyaman bicara dengan Anda.

* Beri kesempatan lawan bicara
Selama ini banyak yang tanpa sadar mendominasi pembicaraan hingga melupakan keberadaan lawan bicara. Hingga Anda terkesan memonopoli pembicaraan. Akibatnya, teman bicara cuma dijadikan sebagai pendengar pasif. Kecenderungan ini bisa terjadi bila terlalu banyak yang hendak Anda ungkapkan. Akibatnya arah pembicaraan pun jadi tak jelas. Maka beri jeda sejenak setiap kali Anda bicara lalu berikan kesempatan lawan bicara untuk menanggapi. Interaksi semacam ini akan membuat lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.


* Hindari kebiasaan memotong lawan bicara
Jangan kebiasaan memotong pembicaraan di saat rekan Anda masih bicara. Jika Anda ingin memberi komentar, tahan diri sampai ia menyelesaikan pembicaraan atau paling tidak sampai ia memberi Anda kesempatan berbicara. Seandainya Anda tidak setuju dengan pembicaraannya, jangan langsung mengatakan ketidaksetujuan secara langsung misalnya, "Saya tidak setuju..." atau "Anda salah..." Lebih baik Anda mengatakan, "Menurut saya lebih baik jika....". Cara seperti akan membuat lawan bicara lebih menghargai Anda.

* Jadilah pendengar yang baik
Jangan cuma lawan bicara saja yang harus mendengarkan Anda bicara. Saat ia bicara pun Anda harus menjadi pendengarnya yang baik. Simak semua ucapannya dengan seksama. Sehingga Anda bisa memahami semua pembicaraannya dan tidak terjadi missunderstanding. Dengan demikian, lawan bicara pun merasa lebih dihargai oleh Anda.

* Tunjukkan ekspresi sewajarnya
Jangan menunjukkan ekspresi secara berlebihan. Misalnya jika lawan bicara menceritakan hal sedih, Anda sampai menangis tersedu-sedu. Atau jika ia menceritakan tentang kemarahannya, Anda mendadak marah dengan wajah merah padam. Hal ini akan membuat lawan bicara memandang aneh pada Anda. Tunjukkan ekspresi yang wajar. Yang terpenting adalah Anda dapat memahami lawan bicara dengan menunjukkan ekspresi yang iapun tahu bahwa Anda memahaminya.

* Jaga kontak mata
Fokuskan tatapan Anda pada lawan bicara. Karena pandangan Anda yang berkeliaran kesana kemari saat diajak bicara menunjukkan bahwa Anda tidak antusias dengan pembicaraannya. Bisa-bisa ia akan menganggap Anda meremehkannya. Tapi bukan berarti Anda harus melototi lawan bicara terus menerus. Mengalihkan kontak mata sesekali tidak masalah, tapi jangan terlalu sering dan jangan terlalu jauh membuang pandangan. Hal ini akan membuat Anda seperti orang yang melamun saat diajak bicara.

Nah dengan demikian Anda telah menguasai teknik berkomunikasi dengan baik. Anda pun telah menjadi lawan bicara yang menyenangkan. Dan menjadi lawan bicara yang menyenangkan akan mempermudah lajunya karir Anda loh. Karena bagaimana karir anda bisa berjalan mulus, jika diajak bicara oleh bos saja Anda sama sekali tidak memberikan rasa nyaman? So, mulai sekarang pelajari kiatnya, agar Anda menjadi teman bicara yang menyenangkan..!

(KH. Abdullah Gymnastiar)

Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh keikhlasan, yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi masalah.

1. AKU BUKAN ANCAMAN BAGIMU

Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya." (HR.Bukhari)

a. Hindari penghinaan

Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.

b. Hindari ikut campur urusan pribadi

Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang sangat sensitif, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan keberangan.

c. Hindari memotong pembicaraan

Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yag arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita untuk bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan cara yang terbak pada waktu yang tepat.



d. Hindari membandingkan

Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa, kebaikan, penampilan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.

e. Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya

Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya, begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral, sepanjang diri kita menginginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.

f. Hindari merusak kebahagiannya

Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan tindakan yang akan merusak kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa beruntung mendapatkan hadiah dari luar negeri, padahal kita tauh persis bahwa barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya, biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.

g. Jangan mengungkit masa lalu

Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutupi. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak bermusuhan.

h. Jangan mengambil haknya

Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain, setiap gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan asa tidak suka dan perlawanan yang tentu akan merusak hubungan.. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.

i. Hati-hati dengan kemarahan

Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang sangat melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan dirasakan berlebihan.

j. Jangan menertawakannya

Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang adalah karena kekurangannnya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.

k. Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut

Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin menghindari kita.

2. AKU MENYENANGKAN BAGIMU

a. Wajah yang selalu cerah ceria

Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).

b. Senyum tulus

Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah, senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati.

c. Kata-kata yang santun dan lembut

Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.

d. Senang menyapa dan mengucapkan salam

Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling dahulu dalam menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tagan kawan kita penuh dengan kehangatan dan lepaslah tangan sesudah dilepaskan oleh orang lain, karena demikianlah yang dicontohkan Rasulullah. Jangan lupa untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh perhatian.

e. Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan

Rasulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.

f. Senangkan perasaannya

Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan do'akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir untuk berterima kasih.

g. Penampilan yang menyenangkan

Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum. Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang disukai Allah.

h. Maafkan kesalahannya

Jadilah pemaaf yang lapang dan tulus terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat bahagia dan senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita dihatinya.

3. AKU BERMANFAAT BAGIMU

Keberuntungan kita bukanlah diukur dari apa yang kita dapatkan tapi dari nilai mamfaat yang ada dari kehadiran kita, bukankah sebaik-baik diantara manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi hamba-hamba Allah lainnya.

a. Rajin bersilaturahmi

Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih sayang dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki kesan yang mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, insya Allah akan menumbuhkan kasih sayang.

b. Saling berkirim hadiah

Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih sayang. Jangan pernah takut miskin dengan memberikan sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.

c. Tolong dengan apapun

Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta, tenaga, waktu atau setidaknya perhatian yang tulus, walau perhatian untuk mendengar keluh kesahnya. Apabila tidak mampu, maka do'akanlah, dan percayalah bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah.

d. Sumbangan ilmu dan pengalaman

Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada pada diri kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.

Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tulus ikhlas maka, kebahagiaan dalam bergaul dengan siapapun akan tersa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.


Seorang sastrawan pernah menulis yang kira-kira demikian: kita ini bagaikan hidup di dalam sebuah peti. Kita berjalan dalam peti. Kita tidur dalam peti.

Kita beranak-pinak dalam peti. Bahkan kita lalu membuat peti yang lebih kecil tempat kita meringkuk di dalamnya. Kita pun hidup dalam peti pada sebuah peti yang lebih besar. Kita hidup berputar-putar saja dalam peti seolah tak tahu harus berbuat bagaimana lagi, seolah tak mengerti harus menjadi apa. Sebenarnya ini bukan hanya sebuah cerita dalam puisi, namun kita bisa melihatnya sebagai sebuah sindiran akan hidup yang berjalan seolah tanpa arah, tanpa mengerti apa arti dan tujuannya. Dalam skala yang lebih kecil, kita bisa melihat banyak orang (atau mungkin kita sendiri pernah mengalaminya) bekerja setiap hari, hilir mudik dari rumah ke tempat kerja tanpa tahu akan kemana semestinya kita melangkah, tanpa paham apa arti sesungguhnya yang bisa kita cerap dari kerja kita. Maka kerja pun hanya berjalan begitu-begitu saja. Tanpa banyak kesenangan yang bisa kita raih. Kalau toh ada, maka rasanya hanya sesaat belaka.

Pertanyaan #1--Bagaimana anda memandang pekerjaan anda?
Apakah semuanya berjalan begitu-begitu saja? Atau anda menangkap ada makna dan tujuan di balik semua itu? Bila kita membaca kisah-kisah pemberani, kita temukan banyak orang yang meringkuk dalam penjara atau yang lebih buruk dari itu tetapi mereka tidak kehilangan kekuatan hidup mereka. Selama dalam penderitaan itu mereka masih bisa menghasilkan karya-karya besar. Bahkan kebesarannya menjadi teladan bagi orang lain. Mengapa mereka memiliki kekuatan hidup yang tinggi? Salah satunya adalah karena mereka memahami apa tujuan hidup mereka. Mereka yakin tanpa mengerti akan tujuan maka hidup hanya sebuah perjalanan yang nyaris sia-sia.


Pertanyaan #2--Apakah anda tahu apa tujuan hidup anda?
"Tulislah tujuan," demikian para ahli pengembangan diri menyarankan. Tujuan akan memberikan arah untuk dituju, jalan untuk ditempuh, serta keberanian untuk mengarunginya. Lalu banyak orang menulis tujuan-tujuan mereka. Ada yang menulis bahwa tujuan dari semua jerih payah mereka adalah memiliki rumah, kapal pesiar, ketenaran, dan banyak yang lain. Ada juga yang menulis tujuan mereka adalah untuk menjadi pemimpin perusahaan, ketua partai politik, dokter, dan lain-lain. Ya, seringkali kita menentukan tujuan adalah untuk "memiliki sesuatu", "menjadi sesuatu", atau "menghasilkan sesuatu". Namun, pertanyaannya adalah setelah tujuan itu tercapai lalu apa? Ada orang mengatakan, "Bila tujuanku tercapai aku akan bahagia sekali." Setelah merasakan bahagia lalu apa? Kemudian, bila tujuan itu tak tercapai apakah kita akan kehilangan kebahagiaan itu? Jika demikian, mengapa banyak orang yang seolah tak mencapai tujuan mereka, tetapi mereka tetap menunjukkan wajah berseri-seri tanda kebahagiaan terpancar dari dalam dirinya?

Pertanyaan #3--Apakah anda bisa membedakan antara pertandingan dan
kemenangan? Tujuan dan pencapaian? Usaha dan hasil?
Mana yang lebih penting, pertandingan atau kemenangan? Banyak orang memilih kemenangan karena kemenangan membuat mereka senang. Tetapi, perhatikan anak-anak kecil bermain, mereka suka bermain tanpa peduli akan menang atau kalah. Banyak juga orang yang lebih suka pada pertandingan itu sendiri, tanpa banyak peduli pada hasil akhirnya, kalah atau menang.

Bagi mereka bermain telah memberikan kesenangan, sedangkan kemenangan adalah kembang gula yang akan diperoleh ketika mereka bermain dengan sebaik-baiknya (tentu lebih baik dari tim lawan.) Jangan terkecoh pada tujuan untuk menang sehingga melalaikan pertandingan itu sendiri. Dalam kenyataannya, banyak orang memiliki tujuan, lalu menjadi begitu terobsesi pada tujuan mereka. Misal, ada orang ingin menjadi seorang pemimpin partai, lalu melakukan segala sesuatu untuk mencapai cita-cita itu. Dan ketika tujuannya tak tercapai, ia mengalami kekalutan jiwa.

Pertanyaan #4--Apakah anda berpendapat bahwa "memiliki atau menjadi sesuatu"
adalah tujuan anda?
Jawablah secara jujur apakah anda bisa memastikan tercapainya tujuan tersebut? Bagaimana sikap anda bila tujuan anda tak tercapai?. Sayangnya tak seorang pun bisa menjamin tercapainya tujuan kita. Bila toh tercapai, maka itu hanya sementara. Uang dan harta akan habis dibelanjakan.

Kendaraan atau rumah aus dipakai. Tak selamanya juga kita bisa menduduki jabatan tinggi. Orang bijak bilang bahwa hidup ini bagai berputarnya roda pedati, hari ini kita di atas, esok mungkin di bawah. Tak ada yang kekal. Maka, patutkah menentukan tujuan sejati kita pada hal-hal tersebut? Adakah tujuan-tujuan lain yang semestinya kita toreh agar kita bisa menemukan makna dari hidup ini? Sebenarnya harta, jabatan dan kehormatan adalah akibat dari sesuatu yang kita lakukan. Maka, "sesuatu" itulah yang semestinya menjadi pusat perhatian. "Sesuatu" itulah yang menjadi tujuan.

Pertanyaan #5--Apakah anda bersedia melakukan segala sesuatunya dengan upaya
terbaik?
Maka tujuan terutama kita adalah memberikan yang terbaik dari diri kita pada dunia ini. Dengan mengenal diri sendiri kita bisa mengetahui apa yang terbaik dari diri kita. Dengan mencurahkan yang terbaik dari diri kita, kita akan menjadi diri kita sendiri. Dan, hanya dengan menjadi diri sendirilah kita akan temukan sebuah kebahagiaan yang semestinya. Semua yang tercapai (kekayaan, ketenaran, kehormatan, dan lain-lain) hanyalah konsekuensi dari bagaimana kita menjadi diri sendiri. Bila kita sepakat bahwa tujuan memberikan tempat untuk dituju dan memulai, maka melakukan yang terbaik adalah tujuan sekaligus perjalanan itu sendiri. Karena tujuan tak dapat terpisahkan dari perjalanan. Tujuan ini tak membutuhkan waktu dan tempat untuk pencapaiannya. Tujuan ini dapat tercapai saat ini dan di sini. Tak perlu ada kekecewaan, tak perlu ada harapan yang obsesif. Sekali lagi, jangan terkecoh pada kemenangan sehingga melalaikan pertandingan. Tetapi, berbuatlah yang terbaik demi pertandingan, maka kemenangan tak perlu menjadi sebuah angan-angan, bahkan kekalahan pun tak perlu lagi melahirkan kekecewaan.

KEGIATAN ALTERNATIF
Kegiatan ini tidak terlalu berhubungan dengan tulisan di atas, tetapi mungkin bisa membantu mendapat pandangan baru mengenai apa itu "tujuan". Bayangkan anda melakukan sebuah perjalanan, atau anda bahkan bisa melakukannya sembari melakukan perjalanan sungguhan. Anda bisa melakukan sambil berjalan, berkendara, atau berimajinasi. Yang perlu diperhatikan adalah kesadaran anda akan perjalananan itu.

1--Anggap saja, atau lakukan dalam kenyataan, anda akan mengadakan perjalanan ke kantor. Posisi anda kini berada di rumah. Ambillah sebuah peta. Beri titik kecil untuk menandai kantor dan rumah anda. Lihat seluruh perjalanan yang harus anda tempuh. Bisakah anda menemukan jarak yang membentang antara rumah dan kantor anda? Bisakah anda membayangkan waktu yang harus digunakan untuk menempuh perjalanan itu?

2--Mulailah berjalan ke kantor anda. Tarik garis secara perlahan dari tempat anda mulai. Berhentilah sejenak. Perhatikan kini terbentang jarak antara rumah dan posisi anda yang baru. Sebelum anda memulai perjalanan lagi, buat titik besar yang melingkupi rumah dan posisi anda yang baru, dan anggap itu sebagai titik permulaan yang baru.

3--Ulangi kegiatan nomor dua terus hingga anda mencapai tujuan, yaitu kantor anda. Lihatlah kini titik tersebut sedemikian besar hingga menutupi seluruh jarak antara rumah dan kantor anda. Apakah kini anda mampu menangkap bahwa sebenarnya di saat anda memulai, di saat itu pula tujuan juga tercapai?

4--Lihatlah peta secara keseluruhan, temukan dimanakah sebenarnya tujuan anda. Apakah sebuah titik kecil yang terletak pada "kantor" anda, atau seluruh ruang yang tercipta antara titik rumah dan kantor anda? Mungkinkah anda mencapai kantor tanpa melalui jalan itu? Bukankah ini berarti, jalan adalah tujuan juga. Mungkinkah mencapai kantor tanpa memulai? Bukankah ini berarti tempat memulai adalah tujuan juga?

5--Tuliskan sebuah tujuan yang sekaligus merupakan perjalanan bagi anda. Sepertinya ada kerancuan, bahwa tujuan sama dengan perjalanan. Atau, seringkali yang kita anggap sebagai tujuan bukanlah tujuan itu sendiri, karena ia segera kita lalui. Namun demikian, anda harus mencoba untuk menentukan tujuan apa yang ingin anda raih, tanpa itu seluruh perjalanan anda akan sia-sia belaka. Dan, tujuan terbaik adalah yang mampu memberikan kebahagiaan pada diri anda. Jadi, menemukan kebahagiaan itulah sebenarnya tujuan dari semua pekerjaan kita. Karena kebahagiaan itu terletak dalam hati sanubari, maka perjalanan anda dimulai dari hati dan menuju ke hati.
****************************************************************************
Setiap orang bodoh bisa mengkritik, menyalahkan, dan mengeluh - dan
kebanyakan dari mereka melakukan hal itu. (Lawrence G. Lovasik)

Seringkali keberuntungan mengunjungi si bodoh, tetapi tak pernah duduk
bersamanya. (Pepatah Jerman)

Jangan berbantah-bantahan dengan si bodoh, orang-orang mungkin takkan tahu
bedanya. (Unknown)





Uang kertas yang beredar di Eropa saat ini ternyata memiliki
sejarah yang unik. Dulu pada abad pertengahan, adalah sesuatu
yang lumrah bila seorang bangsawan atau orang kaya untuk
menyimpan perhiasan emas, koin, dan batu mulianya pada laci
khusus pada tukang-tukang emas. Tukang emas selanjutnya
memberi tanda terima resmi yang menuliskan jumlah dan bentuk
harta yang disimpan padanya.

Tetapi perkembangan selanjutnya kertas dari tukang emas ini
berkembang menjadi uang. Orang yang memerlukan uang tetapi
merasa malas untuk pergi ke tukang emasnya menjual kertas
resmi dari tukang emas ini sebagai alat pembayaran. Dan
perkembangan selanjutnya meresmikan kertas dari tukang emas
ini sebagai alat pembayaran hingga akhirnya terbentuk sistem
perbankan pertama di Eropa pada abad 16.