Persahabatan tidak memerlukan basa-basi,
Wajah dipoles,atau rayuan hati;
Persahabatan tidak berlebihan memberi pujian,
Persahabatan tidak memakai senyum dipermukaan.

Persahabatan mengikuti proses alami,
Menjauhi ajakan dan bujukan seni,
Dengan berani memisahkan kebenaran dari dusta,
Berbicara bahasa dari Dalam hati saja.

Persahabatan tidak mengutamakan persyaratan,
Menolak semboyan picik dan sempit pandangan,
Dengan kasih sayang memenuhi maksud dan tujuan,
Dalam kata ataupun dalam perbuatan.

Persahabatan menyemangati yang lesu dan lelah,
Mengubah si penakut menjadi gagah,
Menperingatkan yang bersalah,menerangkan yang suram

Persahabatan -- Murni,tidak mementingkan diri,
Sepanjang kehidupan kita yang diberi,
Menguatkan,meluaskan,memanjangkan,memelihara
Hubungan antar manusia dengan manusia.
Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera
membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar
penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk
menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.

Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah
pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.
Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada
anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?" "Sungguh luar biasa,
Pa."
"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?"
tanya sang ayah. "Iya, Pa," jawabnya. "Jadi, apa yang dapat
kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.


Si anak menjawab, "Saya melihat kanyataan bahwa kita mempunyai
seekor anjing sedangkan mereka memiliki empat ekor.

Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke
tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil
yang tak terhingga panjangnya.

Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan
mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi
taman mereka.

Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan
milik mereka seluas horison.

Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka
mempunyai tanah sejauh mata memandang.

Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita
tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.


Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka
menanam sendiri.


Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan
mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.


Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa.
Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih, Pa, akhirnya aku
tahu betapa miskinnya diri kita."

Terlalu sering kita melupakan apa yang kita miliki dan hanya
berkonsentrasi terhadap apa yang tidak kita miliki. Kadang
kekurangan yang dimiliki seseorang merupakan anugerah bagi
orang lain.


Semua berdasar pada perspektif setiap pribadi. Pikirkanlah apa
yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan atas
anugerah yang telah disediakan oleh-Nya bagi kita, daripada
kuatir untuk meminta lebih lagi.
(submitted by salman@d...)
Tidak banyak gunanya memberitahu orang lain tentang kesulitan
anda, separuh dari mereka tidak peduli, sedang separuh yang
lain malah senang mendengarnya. (Brenda French)



Mira terbiasa menghabiskan sebagian besar waktunya di meja rias setiap pagi dan sebelum tidur, mengamati dengan seksama tiap pori di wajahnya.

Riri seringkali harus menahan emosi yang bergejolak di dadanya tiap kali ia menyentuh lekukan kecil bekas luka di pipinya.

Anto ingat betul bagaimana perasaannya ketika dulu ia sering dianggap kurang menjaga kebersihan wajahnya.

Ketiga contoh diatas memiliki satu kesamaan: semuanya pernah mengalami masalah dengan jerawat. Anda boleh menyebutnya apa saja, tapi jerawat jelas bukan bahan tertawaan bagi mereka. Demikian juga bagi lebih 20 juta remaja AS, yang menurut American Academy of Dermatology (AAD), juga mengalaminya.

Meski data statistik mengenai jerawat pada remaja terlihat amat mudah diperoleh, tidak demikian halnya dengan data penderita jerawat dewasa. Namun mereka yang menanganinya mengatakan angka ini bisa lebih tinggi dari yang diperkirakan.

"Setidaknya 50 persen dari penderita kasus jerawat yang saya tangani berusia diatas 30," ujar Dr. Jon Morgan, yang membuka praktek pribadi di Columbia, S.C. "Dari jumlah tersebut, 20 persennya pertama kali mengalaminya diatas usia 20. Adalah suatu pandangan yang salah menganggap bahwa jerawat akan hilang dengan berakhirnya masa remaja.

Bagi Mira, jerawat seakan telah menjadi teman seumur hidupnya. "Saat usiaku menginjak 24, aku menyadari bahwa jerawat tak akan pernah hilang dari wajahku," kata PR eksekutif yang kini berusia 26 tahun itu, seraya menambahkan bahwa "biaya dan nyeri"—kurang biaya dan takut akan nyeri yang akan dirasakan saat pengobatan—merupakan alasannya tak pernah menemui dokter kulit. "Aku mengatasinya sendiri di rumah, dengan caraku sendiri yang terkadang agak ‘nyeleneh’. Aku telah mencoba berbagai macam cara, menggunakan pasta gigi, Listerine atau Vick’s Vaporub. Terkadang obat-obatan itu membuat wajahku terasa terbakar, tapi setidaknya mereka lebih murah daripada obat-obat jerawat yang dijual bebas."
Ketika saatnya mencari pekerjaan, Mira memastikan tunjangan kesehatan yang diterimanya meliputi biaya konsultasi ke dokter kulit. Setelah menjalani kombinasi perawatan, termasuk diantaranya pemakaian salep kulit, peeling kulit dengan asam glikolat, dan antibiotik tetrasiklin, wajahnya mulai menjadi bersih. Kini, sementara jerawatnya muncul terkendali dan ia terus mengikuti program perawatan kulit, Mira juga mencoba mengubah beberapa kebiasaan buruknya.

"Dokterku mengajarkan untuk tidak terlalu sering berada di depan cermin, karena semakin sering aku di depan cermin, aku semakin tergoda untuk memencet jerawatku. Jadi, sekarang aku tak begitu sering melihat ke cermin lagi, dan yang jelas, aku sudah tidak super-paranoid lagi."

Terlalu mengkhawatirkan dan sering memencet-mencet jerawat telah menjadi rutinitas psikis bagi seorang penderita jerawat, jelas Morgan. "Memencet jerawat kelihatannya merupakan cara terbaik untuk melenyapkannya. Dan hal ini telah menjadi suatu insting. Tapi sebenarnya hal ini tidak dapat menyembuhkan jerawat, malah meningkatkan resiko timbulnya bekas setelah sembuh," ujar anggota resmi AAD ini.

"Saya pikir jika saya memencetnya, saya dapat mengeluarkannya dan akan terbebas darinya," ujar Riri, seorang penari professional berusia 34 tahun, sekaligus ibu dari dua anak, yang mengalami periode terparahnya pada usia pertengahan hingga akhir 20-an. "Ada rasa benci pada diri sendiri saat itu. Saya ingat saya merasa amat marah ketika melakukannya. Tentu saja, kini saya harus menanggung bekas lukanya, baik di luar maupun di dalam."

Pada kasus Riri, berulang kali mengunjungi dokter kulit tak membuahkan hasil. Justru pil KB yang akhirnya berhasil mengurangi jerawatnya. Dan ketika hamil anak pertamanya di usia 29, jerawat di wajahnya hilang begitu saja. "Kasus ini adalah kasus jerawat dewasa karena pengaruh hormonal, jelas Dr. Gloria Graham, yang juga pernah mengalami sendiri kasus serupa. "Pada wanita, dengan peningkatan hormon pria (yang normal terdapat dalam jumlah sedikit pada wanita), jerawat akan lebih mudah muncul. Konsumsi estrogen dapat menyeimbangkan sistem ini. Itulah sebabnya, terapi hormonal berhasil pada banyak wanita."

Menghindari bekas luka permanen telah menjadi prinsip perawatan yang diterapkan Dr. Morgan. Ia juga tak menganjurkan pemakaian antibiotik jangka panjang untuk mengatasi jerawat. "Mencoba menyelamatkan’ wajah dan menghindari timbulnya bekas luka permanen benar-benar pekerjaan yang menyenangkan. Saya tak setuju penggunaan antibiotik jangka panjang yang tak begitu manjur dan masih memungkinkan timbulnya bekas jerawat," jelas Morgan.

Seorang mantan penderita lain, Anto, berpendapat, "Jerawat itu benar-benar seperti bakteri yang tumbuh di wajah kita. Ketika jerawatnya pecah, wajah menjadi bersih—sepertinya selama ini saya tidak menjaga kebersihan wajah saja. Sebenarnya, itu merupakan keturunan. Tapi meskipun anda telah mengetahui hal ini, anda tak dapat terlepas dari pandangan orang-orang mengenai hal ini. Banyak orang mengira, "Orang ini pasti jorok sekali dan tak pernah memperhatikan dirinya sendiri."

"Tiap orang punya pendapatnya sendiri. Dan terkadang opini mereka amat kejam. Mereka berjalan sambil lalu dan ketika berpapasan denganku mereka seenaknya mengomentari wajahku, sementara mereka memiliki kulit sehalus porselin dan menasehatiku tentang apa yang seharusnya kulakukan. Saya jadi merasa amat ‘kecil’ karena mereka pikir saya sengaja melakukannya pada diri sendiri. Itu amat buruk, kejam, dan menyakitkan," tambah Anto.

Seperti penderita jerawat dewasa lainnya, kedewasaan merupakan kunci psikologis mengatasi masalah ini. "Aku menganggapnya sebagai pembentuk kepribadianku," ujar Mira. "Ketika aku mengalaminya, kecantikan sepertinya merupakan hal terpenting di dunia ini. Namun kini aku menggunakan pengalaman itu untuk menilai karakter orang dengan lebih baik, karena yang ada di dalam hatilah yang lebih penting." (Sari)

>



Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan
rasa malu. (Benjamin Franklin)

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan
tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang
penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop
semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau
lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu
hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan
mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya,
kau minta diturunkan jauh daripintu gerbang agar kau tidak
malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja
seharian ini?". Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet
amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan
yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya,
kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat
kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia
kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture
untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada
temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan
bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya,
kau mengeluh,"Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih
dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat
bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan
padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan
pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya,
kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlu-
kan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh
negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-
tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena
mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.

JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU
LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU
SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS
TANPA SYARAT KEPADAMU. (submitted by maya.diana@s...)>

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Semoga Allah Yang Maha Menatap, Maha Gagah , Maha
Menguasai segala-galanya
mengaruniakan kepada kita hati yang bersih sehingga bisa
menangkap hikmah
di balik kejadian apapun yang kita rasa dan kita saksikan,
karena
penderitaan dalam hidup bukan karena kejadian yang
menimpa tapi karena kita tertutup dari hikmah.

Allah menakdirkan apapun Maha Cermat, tidak pernah
mendzolimi makhluk-makhluknya, kita sengsara adalah
karena kita yang mendzolimi diri sendiri.

*)\"Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah,
sesungguhnya ia telah membuka jalan hilangnya nikmat dari
dirinya. Akan tetapi barangsiapa yang mensyukuri nikmat
Allah, maka sungguh ia telah memberi ikatan yang kuat pada
kenikmatan Allah itu \"

Jadi setiap nikmat itu menjadi pembuka atau penutup pintu
nikmat lainnya, kita sering menginginkan nikmat padahal
rahasia yang bisa mengundang nikmat adalah syukur atas
nikmat yang ada , jangan engkau lepaskan nikmat yang besar
dengan tidak mensyukuri nikmat yang kecil.

Maka daripada kita sengsara oleh nikmat yang belum ada
lebih baik bagaimana
yang ada bisa disyukuri, "La in Syakartum
la-aziidannakum"(jika kalian
bersyukur, niscaya Aku akan menambah rezekimu)(QS. 14 ;
7), sayangnya kalau
kita mendengar kata syukuran itu yang terbayang hanya
makanan , padahal
syukuran itu adalah bentuk amal yang dahsyat sekali
pengaruhnya.

Syarat yang PERTAMA menjadi ahli syukur adalah hati tidak
merasa memiliki ,
tidak merasa dimiliki kecuali yakin segalanya milik Allah
SWT.

Makin kita merasa memiliki sesuatu akan makin takut
kehilangan, takut kehilangan adalah suatu bentuk
kesengsaraan , tapi kalau kita yakin semuanya milik Allah
,maka diambil oleh Allah tidak layak kita merasa
kehilangan karena kita merasa tertitipi. Makin merasa
rejeki itu milik manusia kita akan merasa berharap kepada
manusia dan akan makin sengsara, senikmat-nikmat dalam
hidup adalah kalau kita tidak berharap kepada mahluk
tetapi berharap hanya kepada Allah SWT.

Rahasia yang KEDUA ahli syukur adalah \"orang yang selalu
memuji Allah dalam segala kondisi \", karena apa ? karena
kalau dibandingkan antara nikmat dengan musibah tidak akan
ada apa-apanya. Musibah yang datang tidak sebanding dengan
samudera nikmat yang tiada bertepi .

Apa yang harus membuat kita menderita ? adalah menderita
karena kita tamak kepada yang belum ada.


ciri yang KETIGA dari ahli syukur adalah manfaatkan nikmat
yang ada untuk
mendekat kepada Allah , alkisah ada tiga pengendara kuda
masuk kedalam belantara, ketika dia tertidur kemudian saat
terjaga dilihat kudanya telah hilang semua , betapa
kagetnya mereka dan pada saat yang sama dalam keadaan
kaget , ternyata seorang raja yang bijaksana melihat hal
tersebut dan mengirimkan kuda yang baru lengkap dengan
perbekalan , ketika dikirimkan reaksi ketiga pengendara
yang hilang kudanya itu berbeda-beda , si-A kaget dan
berkomentar \" wah ini hebat sekali kuda , bagus ototnya ,
bekalnya banyak pula !, dia sibuk dengan kuda tanpa
bertanya kuda siapakah ini\".

Si-B , gembira dengan kuda yang ada dan berkomentar \"wah
ini kuda hebat , sambil berterima kasih kepada yang
memberi , sikap C beda lagi , ia berkomentar \"lho ini
bukan kuda saya, ini kuda milik siapa ? yang ditanya
menjawab \" ini kuda milik raja \",si-C bertanya kembali
\" kenapa raja memberikan kuda ini ? dijawab \" sebab raja
mengirim kuda agar engkau mudah bertemu dengan sang
raja\". dia gembira bukan karena bagusnya kuda , dia
gembira karena kuda dapat memudahkan dia dekat dengan sang
raja.

Nah begitulah , si-A adalah manusia yang kalau mendapatkan
mobil, motor , rumah ,dan kedudukan sibuk dengan kendaraan
itu , tanpa sadar bahwa itu adalah titipan . Orang yang
paling bodoh adalah orang yang punya dunia tapi dia tidak
sadar bahwa itu titipan Allah , yang B mungkin adalah
model kita yang ketika senang kita mengucap Alhamdulillah,
tetapi ahli syukur yang asli adalah yang ketiga yang kalau
punya sesuatu dia berpikir bahwa inilah kendaraan yang
dapt menjadi pendekat kepada Allah SWT.

Ketika mempunyai uang dia mengucap Alhamdulillah , uang
inilah pendekat saya kepada Allah , dia tidak berat untuk
membayar zakat , dia ringan untuk bersadaqah , karena
tidak akan berkurang harta dengan bersadaqah.

Maka, jika sahabat ingin banyak uang ? sederhana saja
rumusnya , pakailah uang yang ada untuk berjuang di jalan
Allah, jangan heran jika rejeki datang melimpah , punya
rumah ingin nikmat bukan masalah ada atau tidak ada AC,
bukan masalah ukuran ,tetapi rumah yang nikmat adalah
rumah yang menjadi kendaraan untuk mendekat kepada Allah ,
bangunlah rumah yang tidak membuat kita sombong , belilah
acessories rumah yang membuat setiap tamu yang datang
menjadi dekat kepada Allah, bukan ingat kepada kekayaan
kita, pasanglah hiasan yang mebuat tamu kita ingat kepada
kekuasaan Allah bukan kekuasaan kita , itulah rumah yang
Insya Allah tenang dan barokah, tapi kalau rumah dipakai
untuk pamer dan menginginkan kursi yang amat mewah ,
potret-potretnya yang tidak membuat ingat kepada Allah ,
malah ujub, riya takabur , tidak usah heran rumah itu
semakin diminati pencuri, dan rumah yang diminati pencuri
itu membuat strees bagi yang punya, dia harus menyewa
alarm,menggaji satpam, di depan haru
s ada anjing,coba kalau rumahnya ingat kepada Allah dia
tidak akan sesibuk itu.

Mohon maaf kepada saudara-saudaraku yang kaya tidak
apa-apa memiliki yang bagus , tapi usahakan setiap tamu
yang masuk ke rumah bukan ingat kepada kita tetapi ingat
kepada kekayaan Allah.Andai kita mempunyai jabatan , lalu
bagaimana cara mensyukurinya ? gunakanlah jabatan itu agar
karyawan kita dekat kepada Allah.

Kesungguhan kita untuk mendidik anak lebih baik daripada,
punya anak tetapi tidak tahu agama , lalu bagaimana anak
itu akan memuliakan ibu bapaknya ? ,ketika kita mati
mereka hanya berebut harta warisan jangankan mensholatkan
ibu bapaknya.

Maka orang yang bersyukur yang adalah orang yang mendidik
anaknya supaya dekat dengan Allah, di dunia nama orang
tuanya terbawa harum karena anaknya mulia , di kubur
lapang kuburnya karena doa anaknya , di akherat Insya
Allah akan terbawa karena barokah mendidik anak.

Kunci syukur yang KEEMPAT adalah berterima kasih kepada
yang telah menjadi jalan nikmat, seorang anak disebut ahli
syukur kalau dia tahu balas budi kepada ibu dan bapaknya ,
dimana-mana anak sholeh itu harum namanya , tapi anak
durhaka tidak pernah ada jalan menjadi mulia sebab kenapa
? karena mereka tidak tahu balas budi. Benar orang tua
kita tidak seideal yang kita harapkan , tetapi masalah
kita bukan bagaimana sikap orang tua kepada kita , tetapi
sikap kita kepada orang tua.

Saudara-saudaraku yang budiman negeri kita dikatakan
negeri bersyukur kalau sadar bahwa negeri ini adalah
titipan dari Allah , bukan milik sesorang , bukan milik
pahlawan , bukan milik siapapun yang membangun negeri,
tapi negeri ini tidak ada pemiliknya selain Allah tapi
kita episodenya hidup di Indonesia.

Maka syukuri , jangan minder jadi orang Indonesia yang
disebutkan negara koruptor, tetapi justru kita yang harus
bangkit untuk tidak korupsi ! dengan minder tidak akan
menyelesaikan masalah.Kita harus bangkit !!, negara ini
harus jadi ladang untuk mendekat kepada Allah.

Dengan ada perasaan dongkol, sakit hati itu semuanya tidak
akan menyelesaikan masalah tetapi justru akan menambah
masalah , sekarang justru kesempatan kita menjadi bagian
dari masalah atau menjadi bagian dari solusi , daripada
sibuk mempermasalahkan masalah lebih baik mari kita
sedikit demi sedikit menyelsaikan masalah, itulah namanya
syukur nikmat.

Dan sahabat-sahabat , salah satu tugas kita untuk
mensyukuri nikmat adalah kita harus memilih pemimpin kita
yang berakhlaq baik yang bisa membimbing kita , rakyat
seluruh negeri ini menjadi orang yang baik-baik , kita
membutuhkan suri tauladan yang baik , jangan pernah
melihat orang dari topeng duniawinya tetapi lihatlah orang
dari akhlaqnya karemna akhlaq adalah buah dari keimanan
dan keilmuan yang diamalkan, harta , gelar , pangkat,
jabatan dan kedudukan yang tidak menjadikan kemuliaan
akhlaq seseorang , berarti dia telah terpedaya, kita tidak
membutuhkan topeng , yang kita butuhkan adalah isi , dan
isi inilah milik orang-orang yang ahli syukur kepada
Allah.

Mudah-mudahan daripada kita memikirkan yang tidak ada ,
lebih baik mensyukuri yang ada Wallahu alam
Bishowab
Kita semua mengetahui bahwa sesungguhnya manusia itu tidak sempurna, segalanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka,sebaiknya perbedaan yang ada janganlah jadi pertentangan diantara kita, bahkan justru sebaliknya; perbedaan itu diciptakan untuk saling melengkapi.

Dan, janganlah kita terlalu mengasihani diri sendiri; jika kita memiliki suatu kekurangan, maka janganlah kita menganggap diri kita ini lemah, anggaplah kita ini hanya sedikit berbeda dari yang lainnya. Karena setiap orang juga pada dasarnya
berbeda dan memiliki kelemahan atau kekurangan.

Fokuskanlah diri pada hal-hal yang mampu kita lakukan, bukan pada kekurangan kita. Fokuskan pada kelebihan kita dan bangunlah kekuatan untuk meraih kesuksesan. Janganlah terlalu merenungi diri, mengasihani atau bahkan mengurung diri dari kenyataan hidup, karena hal itu tidak akan membantu sama sekali.

Bertindaklah dan jangan takut berbuat kesalahan, karena dengan bertindak berarti kita sudah mengatasi kelemahan diri kita dan membangkitkan potensi terbaik diri kita. Hal tersebut sangat berguna bagi kita untuk meraih hal-hal terbaik dalam hidup ini.

Bersyukurlah atas keadaan kita. Tuhan maha tahu atas diri kita, dan kita sebaliknya tidak dapat mengetahui apa yang direncanakan-Nya.

Bukalah mata sewaktu berjalan, karena bisa saja kita akan
bertemu dengan kesempatan. Adapun kesempatan itu sendiri buta.
Peganglah erat-erat, karena kesempatan datang dan pergi tanpa
memberitahu. (Anonim)