Cerita sinetron bertema remaja bertambah lagi. Tetapi formula cerita nyaris tak berubah meskipun diproduksi oleh pihak yang berbeda. Intinya berkisar pada percintaan, konflik, dan tentu saja wajah cantik, ganteng dan menarik.
Resep manjur tersebut ternyata masih digunakan oleh rumah produksi Prima Entertainment untuk sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta (STJC). Sinetron yang disutradarai oleh Firman Triyadi itu ditayangkan SCTV setiap Minggu pukul 19.00 WIB mulai 14 April 2002. Skenarionya digarap oleh Lintang Pramudya Wardani.
Kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini, Sutradara Firman mengatakan, para pemain yang dipilih untuk STJC sudah merupakan pilihan yang tepat. Dengan tema cerita remaja tersebut, masing-masing pemain sudah dianggap cocok untuk membawakan tokoh yang diperankan.
"Saya bekerja sebagaimana sutradara yang lain. Ketika mendapatkan tawaran menggarap sinetron ini, saya mempelajari apa yang ada. Saya memandang pekerjaan ini sebagai industri. Saya mempelajari cerita, pemain, kru, peralatan dan lain-lain. Semuanya saya pelajari dulu, dan menurut saya rangkaian konsep yang ditawarkan Prima cukup menggairahkan," kata Firman.


Pihak Prima Entertanment memang menyeleksi banyak orang untuk mendapatkan para pemain baru di STJC. Dari hasil casting puluhan calon, Prima akhirnya memilih Roger Danuarta, Ikhsan Muhammad dan Jonathan. Tetapi fokus dan nilai jual STJC tetap mengandalkan artis muda yang populer seperti Indra Brugman dan Leony. Selain itu, sinetron ini juga diramaikan oleh artis-artis populer lain, seperti Adi Bing Slamet dan Peggy Melati Sukma.
Sementara itu, Manajer Humas SCTV Budi Darmawan mengatakan, kehadiran sinetron remaja saat ini tidak dapat dimungkiri sebagai tayangan yang sedang tren. "Bukan sekadar ikut-ikutan, namun penayangan jenis sinetron yang sedang disukai merupakan ikhwal yang wajar untuk memuaskan pemirsa," katanya.
Sejak awal April lalu, SCTV bahkan mulai menjadikan tayangan FTV Jumat sebagi FTV remaja. Berikutnya, Layar Mini Seri (LMS) juga mulai mengkhususkan tema pada persoalan-persoalan remaja.
Tetapi STJC juga mendapat tudingan menjiplak konsep cerita Meteor Garden yang ditayangkan Indosiar. Sebagian besar alur cerita mempunyai kemiripan yang cukup dekat.
Barangkali segmen dan cerita sinetron STJC ini juga mempengaruhi banyak pertimbangan artistik. Dengan cerita yang mengambil latar belakang kampus elit, produser memang sulit menghindar dari formula yang stereotip.
Dengan tema yang menyinggung sedikit pertentangan kelas, sebagian pemainnya tentu harus berpenampilan sebagaimana layaknya orang berada. Logika selanjutnya tentu saja orang kaya mesti cantik, ganteng dan keren. Empat anggota geng pemuda yang diperankan Indra, Roger, Jonathan dan Steve bakal terlihat seperti itu.
Meskipun diimbangi oleh tokoh Triana sebagai mahasiswi yang sederhana, cerita menggambarkan karakter umum mahasiswa yang sombong dan tukang pamer. Atribut pakaian bagus, benda-benda mahal dan mobil mewah bisa ditemukan dengan mudah di STJC. Belum lagi polesan tata rias pemain figuran yang terkesan agak berlebihan.
Tetapi, sutradara Firman Triyadi berpendapat, kesan berlebihan itulah yang memang justru ingin ditonjolkan. Di beberapa adegan, tokoh Oni misalnya bakal tampil secara karikatural. Oni tak segan berteriak-teriak di tengah jalan, atau marah-marah dengan segala macam gaya.
"Pada saat-saat tertentu, sejumlah pemain akan tampil secara berlebihan. Dengan demikian, kami berharap bisa menarik perhatian penonton. STJC tidak hanya menyuguhkan konsep komedi situasi saja. Sinetron ini menciptakan gaya permainan yang berlebihan," kata Firman.
STJC mengangkat cerita kehidupan remaja sekolahan yang sarat dengan persoalan sekolah, cinta dan pergaulan sesama remaja. Dalam cerita ini, Oni yang diperankan Leony tampil sebagai gadis yang pandai bergaul dan pintar meskipun berasal dari keluarga yang biasa saja




0 comments:

Posting Komentar