Jakarta, Kompas - Sidang yang diadakan Departemen Agama di Jakarta, Kamis (4/12), menetapkan hari raya Idul Adha 10 Zulhijah 1429 jatuh pada Senin (8/12). Sidang penetapan yang dipimpin Direktur Jenderal Bimas Islam Nasaruddin Umar mewakili Menteri Agama ini dihadiri perwakilan sejumlah ormas Islam dan anggota Badan Hisab Rukyat Departemen Agama.

Sebelumnya, Ketua Badan Hisab Rukyat, yang juga Direktur Urusan Agama Islam Muchtar Iljas, melaporkan bahwa sesuai ijtimak pada hari Kamis (27/11), 29 Zulkaidah 1429 pukul 23.55, pada saat matahari terbenam posisi hilal masih di bawah ufuk antara -5 derajat 39 menit dan -4 derajat 33 menit.

Selain itu, pengamatan hilal di sejumlah lokasi juga menyatakan tidak melihat hilal. Dengan demikian, 1 Zulhijah 1429 jatuh pada Sabtu, 29 November 2008.

”Di negara-negara kawasan ASEAN dan Arab Saudi serta negara Islam lainnya juga menetapkan Idul Adha pada hari yang sama. Dengan demikian, tahun ini Idul Adha dirayakan umat Islam bersamaan,” ujarnya.

Hamim Aziz dari Al Wasliyah meminta agar pelaksanaan sidang isbat dilakukan Departemen Agama pada akhir bulan Zulkaidah, tidak seperti saat ini dilakukan setelah lewat akhir bulan. ”Sebaiknya seperti penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal,” ujarnya.

Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar mengatakan, pertimbangan pemerintah hanya soal teknis. Kalau untuk 1 Syawal, sangat penting melakukan sidang isbat pada akhir bulan Ramadhan. ”Sedangkan Zulhijah ada limit 10 hari,” katanya.

Selain itu, ujarnya, pengalaman Pemerintah Arab Saudi pada waktu lalu sering kali tidak tetap, bisa berubah di tengah jalan.

Dari Mekkah dilaporkan, pemberangkatan sekitar 210.000 anggota jemaah haji Indonesia ke Arafah untuk wukuf pada Minggu atau 9 Zulhijah dilakukan dalam dua gelombang pada Sabtu atau 8 Zulhijah, yakni pada pagi, siang, hingga sore hari.

”Kami menjamin seluruh jemaah akan terangkut ke Arafah,” kata Kepala Daerah Kerja Haji Mekkah Zainal Abidin Supi kepada wartawan di Mekkah

Jemaah haji mulai menerima makanan katering dua kali, yakni siang dan malam hari.

Ada keterlambatan dalam pengantaran katering, seperti yang terjadi di Pemondokan Azizah Syimaliah, makan siang diantar pukul 15.00 dan makan malam diantar pukul 20.00.

Zainal Abidin Supi mengakui adanya keterlambatan itu. Alasannya, penyediaan makanan katering mendadak karena kontraknya baru terjadi beberapa hari lalu. ”Kami sudah meminta pihak penyediaan katering tepat waktu. Kalau makanan basi, jangan dimakan dan segera laporkan,” katanya.

0 comments:

Posting Komentar