Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Organ inilah yang mengontrol seluruh kerja tubuh. Proses pembentukan sel-sel otak ini hanya terjadi sekali seumur hidup, yakni sejak dari kandungan hingga usia kurang lebih tiga tahun. Sel-sel otak yang mati tidak dapat tergantikan oleh sel yang baru.

Setelah sel-sel otak selesai terbentuk, sel-sel tersebut akan terus bertambah besar dan kompleks dengan jumlah lebih dari 10.000 milyar sambungan antar sel. Perkembangan sel-sel otak sangat tergantung dari setiap rangsangan yang diterima, baik rangsangan yang positif maupun negatif dari sekelilingnya.

Otak manusia terbagi atas 2 bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri mengatur cara berpikir logis, kemampuan kognitif, dan menganalisa yang memungkinkan seseorang mempelajari bahasa dan matematika. Sedangkan otak kanan menghasilkan pikiran-pikiran kreatif dan artistik, seperti emosi, musik, dan intuisi.

Bagian otak untuk berpikir disebut Korteks atau neokorteks, adalah jaringan berlipat-lipat yang tebalnya kira-kira 3 mm, yang membungkus hemisfer-hemisfer. Sementara hemisfer serebral mengendalikan sebagian besar fungsi tubuh mendasar seperti gerak otot dan pencerapan, korteks memberi makna apa yang kita lakukan dan cerap. Korteks juga berperan penting dalam memahami kecerdasan emosional. Korteks memungkinkan kita mempunyai perasaan tentang perasaan kita sendiri, memahami sesuatu secara mendalam, menganalisis mengapa kita mengalami perasaan tertentu, dan selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya.

Bagian otak yang mengurusi emosi adalah sistem Limbik. Sistem Limbik terletak jauh dalam hemisfer otak besar dan terutama bertanggungjawab atas pengaturan emosi dan impuls.

Sistem Limbik meliputi :
• Hippocampus, yaitu tempat berlangsungnya proses pembelajaran emosi dan tempat disimpannya ingatan emosi. Di sini terjadi perekaman dan pemaknaan pola persepsi, ingatan naratif, dan mengenali perbedaan makna.
• Amigdala, adalah pusat pengendalian emosi pada otak. Amigdala memproses hal-hal yang berkaitan dengan emosi. Rasa sedih, marah, nafsu, kasih sayang, dan sebagainya bergantung pada Amigdala. Hubungan antara Korteks dan Amigdala inilah yang menentukan kecerdasan emosi (EQ) seseorang.

Pada seseorang yang cerdas, terdapat banyak komunikasi dan interaksi antara otak kiri dan kanan. Untuk meningkatkan interaksi tersebut, dibutuhkan rangsangan dari luar yang ditangkap melalui panca indera. Melalui penelitian diperoleh, bahwa musik klasik dan musik yang harmonis merupakan rangsangan yang terbaik bagi perkembangan otak. Saat mendengarkan musik, lirik lagu akan merangsang otak kiri, dan melodinya akan merangsang otak kanan. Rangsangan yang didapatkan selama 12 bulan pertama sejak kelahiran, sangat berperan dalam pembentukan dan perkembangan otak, dibandingkan pada tahun-tahun berikutnya.

Agar otak berkembang secara sempurna, dibutuhkan nutrisi yang sempurna pula. Asam Linoleat yang biasa disebut Omega 6, Asam Omega 3, dan DHA (Docosahexaenoic Acid) adalah beberapa zat yang sangat dibutuhkan oleh otak untuk perkembangannya, di samping karbohidrat, protein, kalsium, mineral dan zat-zat penting lainnya. Zat-zat tersebut tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari makanan yang dimakan oleh Ibu yang mengandung.

Di samping rangsangan untuk kecerdasan intelektualnya, sejak dini seorang anak harus dirangsang emosinya secara benar. Bernyanyi dan bermain adalah beberapa hal yang terbaik untuk merangsang kecerdasan emosi anak. Seiring bertambahnya usia, anak juga harus diperkenalkan dengan etika, moral dan nilai-nilai keagamaan. Hal-hal tersebut yang akan menjadi penyeimbang dari perkembangan IQ dan EQ-nya di kemudian hari.




0 comments:

Posting Komentar